Kabar Emas
9 Feb 2024

7 Investasi Jangka Panjang Bikin Anda Kaya di Masa Depan

Bagikan
article-cover-images/05760a78b273a3f9603a9b2e72efb22f

Siapapun manusia di dunia ini, rasa-rasanya ingin menikmati masa tua dengan kondisi finansial yang stabil. Ya, di saat umur sudah tak produktif lagi, tentu sangat menyenangkan bisa tinggal di rumah bersama pasangan, menanti anak-anak tumbuh dengan kondisi keuangan yang aman. Untuk mewujudkan hal itu, Anda harus tahu jenis-jenis investasi investasi jangka panjang yang menjanjikan.

Karena memang tidak bisa dipungkiri, investasi merupakan satu-satunya cara Anda bisa mencapai kesejahteraan finansial. Penghasilan yang besar di usia produktif jika tidak dikelola secara baik entah dalam bentuk bisnis atau investasi, akan hilang dalam sekejap saat Anda sudah tidak produktif. Hasilnya, bukan tak mungkin bakal menjadi manusia tua yang merepotkan orang lain.

Apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini yang membuat kondisi perekonomian serba tidak menentu, pengelolaan keuangan lewat investasi yang tepat adalah solusi terbaik. Ingat, tak perlu menunggu sudah menikah atau berusia 40 tahun untuk mulai berinvestasi. Karena semakin cepat Anda memulainya, impian mapan finansial bakal segera terwujud.


Supaya bisa menentukan secara tepat, berikut ini akan kami bahas produk-produk investasi jangka panjang bikin kaya yang bisa Anda pertimbangkan demi memiliki masa depan terjamin. Apa saja? Simak ulasannya satu-persatu:


1. Emas Batangan

Tak ada yang bisa menolak betapa identiknya emas sebagai simbol kekayaan. Sejak peradaban dunia masih kuno hingga modern seperti saat ini, emas tetap jadi pilihan pertama untuk menyimpan harta. Alasannya cuma satu, karena logam mulia yang satu ini memang minim risiko dan harganya cenderung stabil.

Bahkan di saat wabah corona menyerang, harga emas justru terus meningkat hingga menembus Rp1 juta per gram, naik hampir dua kali lipat dari tahun 2018 lalu. Selain karena harganya begitu stabil dan cenderung naik, emas pun mudah dicairkan dalam bentuk uang tunai sehingga membuatnya menjadi salah satu aset investasi jangka panjang yang paling banyak dipilih.


2. Tabungan Deposito

Selain emas, produk investasi yang juga minim resiko adalah tabungan dalam bentuk deposito di bank. Anda tak perlu cemas kalau uang tunai yang dimiliki bakal hilang, karena semua aman disimpan di bank. Bahkan ketika deposito sudah jatuh tempo, pencairannya akan bertambah sesuai dengan ketentuan bunga yang sudah disepakati di awal pembukaan rekening deposito.


3. Saham

Bisa dibilang kalau saham adalah produk investasi jangka panjang yang paling menjanjikan. Hal ini bahkan dibuktikan lewat sosok Warren Buffett, yang merupakan salah satu orang terkaya di dunia sekaligus investor legendaris.

Buffett memulai kariernya sebagai investor saham saat masih berusia belasan tahun, dan kini ketika dirinya berusia 90 tahun, total kekayaannya menembus US$79,2 miliar cuma dari investasi saham! Hanya saja meskipun memiliki potensi profit terbesar, saham justru merupakan produk investasi yang paling berisiko dan butuh pemahaman mendalam.


4. Properti

Sama seperti emas, properti juga sejak dulu adalah simbol kekayaan. Bahkan dalam perkembangannya, investasi properti tidak cuma rumah tapi juga bisa berupa apartemen, tanah, hunian kost sampai ruko. Tidak berbeda dari emas, harga jual dan sewa properti pun terus meningkat setiap tahunnya karena jumlah lahan semakin sempit.

Sehingga ketika Anda saat ini sedang dalam usia produktif, ada baiknya untuk merencanakan kepemilikan hunian pribadi entah masih melajang atau siap untuk berumah tangga. Beruntung untuk memiliki rumah atau apartemen, kini makin banyak penawaran KPR (Kredit Pemilikan Rumah) yang bisa dipilih.


5. Reksadana

Salah satu alasan kenapa banyak orang mengurungkan niat untuk berinvestasi saham adalah lantaran tidak cukup paham soal seluk-beluk pasar modal. Termasuk yang demikian? Maka Anda bisa memilih reksadana sebagai pilihan aset investasi jangka panjang yang cukup aman.

Berbeda dengan investasi saham biasa, reksadana bisa dipilih milenial yang benar-benar tak paham pasar modal, karena seluruh operasional investasi dilakukan oleh MI (Manajer Investasi). Anda pun tak harus mengeluarkan dana dalam jumlah besar untuk langsung membeli saham, karena reksadana merupakan sejumlah dana yang dikumpulkan dari banyak investor.


6. P2P Lending

Fenomena pinjol (pinjaman online) dalam beberapa tahun memang sangat ramai peminatnya. Anda pun bisa menemukan celah investasi dalam bisnis pinjol ini melalui skema P2P (Peer-to-Peer) Lending. Sistem P2P Lending ini cukup sederhana, di mana investor sebagai pemilik dana bakal meminjamkan modal ke pihak lain lewat platform pinjol yang dikelola Fintech.

Investor akan memperoleh sejumlah keuntungan dari hasil pinjaman dana itu hingga 20% dari total dana yang diinvestasikan pada Fintech P2P Lending. Meskipun cukup besar, P2P Lending juga cukup berisiko apalagi jika ternyata debitur yang dipilih tidak bertanggung jawab dan kabur tanpa membayar hutang pinjol.


7. Obligasi

Jika investasi saham artinya Anda menanamkan sejumlah dana ke perusahaan, maka obligasi adalah Anda meminjamkan sejumlah dana ke perusahaan atau pemerintah. Di mana investor yang membeli obligasi, bakal memperoleh keuntungan dari bunga yang ditetapkan pada surat hutang ketika sudah jatuh tempo.

Obligasi saat ini begitu banyak peminat terutama yang berupa SBN (Surat Berharga Negara) yang memiliki tingkat imbal hasil mengambang, dan jauh lebih besar daripada bunga deposito bank-bank BUMN.

Nah, bagaimana? Ternyata ada banyak sekali kan jenis-jenis investasi jangka panjang yang begitu menjanjikan, bukan? Anda tentu bisa memilih salah satu yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. Ingat, pastikan Anda cukup memahami produk investasi supaya bisa meraup keuntungan maksimal dan stabil finansial di masa depan.