Kabar Emas
13 Feb 2024

Investasi Halal: Pengertian, Syarat, hingga Pilihan Instrumennya

Bagikan
article-cover-images/7b9498e28fa834f1af65ffe115fef94f

Meningkatnya kesadaran para Muslim akan pentingnya memahami dan mempelajari berbagai aspek agar sesuai dengan kaidah syariah juga turut berimbas pada kegiatan investasi. Itulah mengapa kini ada banyak tawaran instrumen investasi halal. Tapi apa yang dimaksud dengan investasi halal?

Apa Itu Investasi Halal?

Investasi halal adalah investasi yang dilakukan sesuai dengan syariat Islam. Investasi ini mencakup berbagai macam bentuk investasi, seperti properti, saham, obligasi, reksadana, dan lainnya. Investasi halal juga mencakup penghindaran dari investasi di bidang-bidang yang dilarang oleh Islam, seperti judi, riba, dan alih bentuk lain dari riba.

Investasi halal bertujuan untuk memastikan bahwa investasi yang dilakukan sesuai dengan hukum Islam dan tidak akan menimbulkan kerugian baik bagi investor maupun pihak lain. Investasi halal juga menjanjikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi dalam jangka panjang.

Investasi halal juga telah mendapat pengakuan dari pemerintah di seluruh dunia. Di banyak negara, investasi halal telah diakui sebagai sebuah instrumen investasi yang valid, dan beberapa negara telah mengeluarkan aturan khusus untuk mengatur investasi halal. Selain itu, banyak lembaga keuangan juga telah menawarkan layanan investasi halal untuk investor yang ingin melakukan investasi sesuai dengan syariat Islam.

MUI telah menerbitkan fatwa tentang investasi halal di Indonesia, yang mengatur dan menetapkan aturan yang harus diikuti oleh investor.

Aturan-aturan yang ditetapkan oleh MUI untuk investasi halal di Indonesia adalah sebagai berikut:

  • Investor harus memastikan bahwa aset yang diinvestasikan tidak dilarang oleh hukum Islam.Investasi harus dilakukan dengan cara yang terhormat, bermoral, dan tidak menimbulkan kerugian bagi pihak lain.
  • Keuntungan yang diperoleh harus dibagi secara adil antara investor dan pihak lain yang terlibat.
  • Investasi harus dilakukan dengan mengutamakan tujuan-tujuan yang bermanfaat bagi umat dan masyarakat.
  • Investasi harus didukung oleh manajemen yang baik dan profesional.
  • Investasi harus dilakukan dengan memperhatikan kebijakan dan regulasi yang berlaku di Indonesia.

Syarat Investasi Halal

Ada beberapa persyaratan bagaimana suatu investasi bisa disebut sebagai investasi yang halal, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Tidak Mengandung Gharar dan Maysir

Gharar adalah ketidakpastian yang terkait dengan transaksi atau investasi. Investasi halal harus dijalankan tanpa menimbulkan gharar. Hal ini berarti bahwa investor harus memastikan bahwa investasinya tidak memiliki unsur ketidakpastian atau ketidakjelasan.

Masyir adalah bentuk spekulasi yang berakibat merugikan pihak lain. Investasi halal harus dijalankan tanpa menimbulkan masyir. Hal ini berarti bahwa investor harus memastikan bahwa transaksinya tidak menimbulkan kerugian bagi pihak lain. Investor juga harus memastikan bahwa keuntungan yang diperoleh terbagi secara adil antara investor dan pihak lain.

2. Ada Akad Wakalah bil Ujrah dan Mudharabah

Akad Wakalah bil Ujrah adalah sebuah akad yang berarti bahwa seorang investor akan membayar seorang pengelola (wakil) untuk mengelola asetnya dan menghasilkan keuntungan bagi investor. Dalam Akad Wakalah bil Ujrah, investor akan memberikan sejumlah uang kepada wakil sebagai kompensasi atas jasa-jasanya. Di sisi lain, investor juga menetapkan batas keuntungan yang diinginkan oleh investor.

Mudharabah adalah sebuah akad yang berarti bahwa investor akan menyediakan dana yang dapat digunakan untuk investasi, dan pengelola (mudharib) bertanggung jawab untuk mengelola dan menghasilkan keuntungan dari dana tersebut. Dalam Mudharabah, investor akan memberikan kompensasi kepada pengelola berdasarkan jumlah keuntungan yang didapat. Investor juga bertanggung jawab untuk memasukkan dana ke dalam rekening yang berbeda, sebagai jaminan bahwa dana akan aman.

Investasi halal harus menggunakan akad-akad ini agar investor dapat memastikan bahwa investasi yang dilakukan sesuai dengan syariat Islam dan tidak akan menimbulkan kerugian bagi investor maupun pihak lain.

3. Terdapat Proses Pembersihan Keuntungan

Dalam investasi halal, proses pembersihan keuntungan adalah proses yang bertujuan untuk memastikan bahwa keuntungan yang diperoleh oleh investor adalah benar-benar halal dan tidak mengandung unsur riba. Proses ini melibatkan pelaporan dan pemeriksaan dari semua transaksi investor, termasuk pencatatan dan pemantauan dari semua keuntungan yang diperoleh.

Proses pembersihan keuntungan ini penting untuk memastikan bahwa investor yang melakukan investasi halal tidak mengalami kerugian apapun dan bahwa semua keuntungan yang diperoleh adalah benar-benar halal. Proses ini juga memastikan bahwa tidak ada lagi aset yang diinvestasikan yang berasal dari sumber-sumber yang dilarang oleh Islam.

4. Investasi di Perusahaan-perusahaan yang ‘Halal’

Dalam investasi halal, investor harus memastikan bahwa aset yang diinvestasikan tidak dilarang oleh hukum Islam. Hal ini berarti bahwa investor harus memastikan bahwa dana yang diinvestasikan hanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang mematuhi hukum Islam. Perusahaan-perusahaan yang dapat diinvestasikan oleh investor harus dipastikan telah menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam bisnisnya.

Kelebihan Investasi Halal

1. Alokasi Dana yang Aman dan Sesuai

Investasi halal menggunakan prinsip-prinsip dasar yang memastikan bahwa dana yang diinvestasikan hanya akan disalurkan ke usaha-usaha yang aman dan sesuai dengan prinsip syariah. Ini berarti bahwa investor dapat yakin bahwa dana yang diinvestasikan tidak akan disalurkan ke usaha-usaha yang tidak sesuai dengan prinsip syariah.

2. Pendapatan yang Lebih Tinggi

Investasi halal menawarkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan dengan investasi konvensional. Hal ini karena risiko yang terkait dengan investasi syariah lebih rendah dibandingkan dengan investasi konvensional.

3. Perlindungan Terhadap Inflasi

Investasi halal menawarkan perlindungan terhadap inflasi karena pengembalian yang didapatkan berdasarkan kinerja usaha sehingga investor tidak terpengaruh oleh tingkat inflasi.

4. Nilai Tambah Nilai Moral

Investasi halal juga menawarkan nilai moral dan nilai tambah bagi investor. Ini karena investor dapat yakin bahwa dana yang diinvestasikan hanya akan disalurkan untuk usaha-usaha yang aman dan sesuai dengan prinsip syariah.

5. Pengendalian Risiko yang Lebih Baik

Investasi halal juga menawarkan pengendalian risiko yang lebih baik karena investor dapat yakin bahwa dana yang diinvestasikan hanya akan disalurkan ke usaha-usaha yang aman dan sesuai dengan prinsip syariah. Hal ini memastikan bahwa risiko terkontrol dan dapat dikendalikan dengan baik.

Pilihan Investasi Halal dengan Low Risk High Return? Emas!

Emas adalah instrumen investasi halal yang patut untuk dipertimbangkan bagi para pemula yang mulai terjun ke investasi halal karena emas memiliki berbagai keuntungan sebagai instrumen investasi. Keuntungan utama adalah risiko yang relatif rendah. Emas merupakan salah satu aset yang paling stabil dan mudah diperdagangkan. Emas juga tidak terpengaruh oleh faktor ekonomi di luar kendali investor.

Kemudian, nilai emas umumnya meningkat seiring berjalannya waktu. Ini menyediakan investor dengan peluang untuk memperoleh keuntungan jangka panjang. Emas juga memberikan perlindungan terhadap inflasi. Hal ini karena inflasi mengurangi nilai mata uang, tetapi tidak memiliki efek yang sama pada nilai emas. Akhirnya, emas juga merupakan instrumen investasi yang mudah diakses oleh para investor.

Pastikan untuk memilih produsen dan platform emas yang kualitasnya terpercaya, seperti Galeri 24. Sudah mengantongi SNI 8880, hadir di gerai yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, hingga tersedia pula di marketplace, membuat emas dari Galeri 24 patut untuk Anda pilih dalam melakukan investasi di instrumen yang halal, low risk, namun tetap high return.

Karena hanya di Galeri 24, bisa beli emas tanpa was-was!