Kabar Emas
9 Feb 2024

Jangan Keliru, Simak Perbedaan Emas UBS dengan Lainnya

Bagikan
article-cover-images/ed4d03f95ce0fa40c2f10365992bb431

Semua orang tentu tahu bahwa emas sejak dulu hingga sekarang adalah simbol kekayaan. Di saat ada banyak instrumen-instrumen investasi yang bermunculan, logam mulia yang satu ini tetap jadi pilihan. Bahkan di kala pandemi Covid-19 seperti sekarang, harga emas batangan sempat menembus Rp1 juta per gram! Kondisi ini yang membuat permintaan emas meningkat, termasuk emas UBS.


Produksi Emas di Indonesia Melimpah

Ada yang bilang kalau Indonesia merupakan negara yang begitu kaya Sumber Daya Alam-nya. Bukan hanya hasil bumi untuk kebutuhan pangan saja, mineral-mineral dan logam di bumi Nusantara memiliki jumlah produksi yang sangat melimpah, termasuk emas. Tingginya jumlah produksi emas membuat emas di Indonesia memiliki banyak jenis.

Indonesia kabarnya menghasilkan sekitar empat persen dari produksi emas di seluruh dunia. Di mana mayoritas emas di Tanah Air ditemukan di pertambangan Grasberg, Papua sana. Tambang Grasberg dilaporkan memiliki cadangan emas terbesar di Bumi hingga menembus 67 juta ons, yang mana mayoritas dikuasai perusahaan asal Amerika Serikat, Freeport-McMoran Copper & Gold Inc.

Hanya saja tambang emas di Indonesia sebetulnya bukan hanya di Papua saja. Beberapa wilayah seperti Sumbawa, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah menjadi daerah di mana emas dapat ditemukan. Lantaran jumlah produksi emas yang melimpah, banyak emas-emas Indonesia yang diekspor. Untuk pangsa pasar Tanah Air, dikenal dua merk yang populer yakni Antam dan emas UBS.


Memahami Emas UBS

Dibandingkan emas Antam, nama emas UBS mungkin tidak terlalu populer baik di kalangan kolektor logam mulia hingga dunia investasi. Tidak salah memang karena emas Antam yang diproduksi oleh perusahaan milik negara, PT Aneka Tambang Tbk (PT ANTAM) ini, menguasai hingga 90% kebutuhan emas di Tanah Air. Sementara 10% sisanya baru dipenuhi oleh produsen-produsen emas lain.

Namun kondisi ini tidak berarti kualitas dari emas UBS mengecewakan, karena justru emas batangan UBS cukup berkualitas. Sekadar informasi, emas batangan UBS ini diproduksi oleh PT Untung Bersama Sejahtera (PT UBS), perusahaan swasta yang sudah berdiri sejak tahun 1981 di Surabaya. PT UBS sendiri dikenal sebagai salah satu produsen logam mulia terbesar di Indonesia.

Dalam perjalanannya, emas UBS rupanya lebih banyak memperoleh penghasilan dari penjualan emas perhiasan untuk kebutuhan ekspor yang mencapai 70% dari total penjualan PT UBS sendiri. Namun untuk pangsa pasar Indonesia, PT UBS kini menjalin kerjasama dengan platform online jual-beli sekaligus penyimpanan emas batangan, Treasury.

Sebagai mitra penyedia emas di Treasury, PT UBS ikut terlibat dalam meningkatkan kepedulian masyarakat untuk gemar menabung emas. Tertarik untuk membeli emas-emas produksi PT UBS? Hingga sejauh ini, emas batangan UBS bisa ditemukan di sekitar 15 ribu gerai toko emas di Tanah Air.


Perbedaan Emas UBS dengan Emas Lain

Kualitas emas batangan UBS yang tak kalah menjanjikan terlihat dari persamaan kadar emas mereka dengan emas Antam. Di mana emas-emas Antam dan UBS sama-sama punya segi kadar mencapai 99,99% atau 24 karat. Namun tetap saja, baik emas produksi UBS atau emas Antam memiliki sejumlah perbedaan. Seperti apa? Simak ulasan singkatnya berikut ini.


Emas Antam

Dengan sejarah PT ANTAM yang sudah berdiri sejak tahun 1968 dan mulai memproduksi emas batangan sejak 1973, sudah pasti kualitas emas Antam sangatlah terjamin dan membuat mereka dipilih oleh masyarakat Indonesia. Hingga sejauh ini, perusahaan yang juga mengolah perak serta platina ini menyediakan 12 pecahan emas batangan mulai ukuran 0,5 gram - 1 kg.

Terungkap pula kalau seluruh kualitas produk emas dari PT ANTAM hingga anak usahanya, sudah terjamin dalam bentuk akreditasi baik oleh lembaga sertifikasi nasional hingga global. Bahkan PT ANTAM sudah memperoleh akreditasi dari LBMA (London Bullion Market Association) sejak 1 Januari 1999, sehingga membuat emas-emas Antam masuk dalam Good Delivery List.

Berkat sertifikat dari LBMA itu, emas-emas Antam terbukti sudah memenuhi standar dan dapat diperjual-belikan di pasar OTC global. Sekadar informasi, hingga sejauh ini hanya PT Logam Mulia, unit usaha PT ANTAM yang mendapat sertifikat LBMA di Indonesia. Meskipun dimensi emas Antam lebih kecil daripada emas-emas produksi UBS, harganya emas Antam relatif lebih tinggi.


Emas UBS

Kendati tidak mengantongi sertifikat LBMA, emas batangan produksi UBS jelas tak bisa diremehkan. Apalagi hingga sejauh ini, PT UBS memiliki sejumlah brand perhiasan seperti Venus dan Starshine, membuktikan kalau mereka sudah sangat berpengalaman dalam pengelolaan logam mulia. Hanya saja berbeda dengan emas Antam, emas produksi PT UBS ini tidak memiliki ukuran beragam.

Di mana jika emas Antam tersedia hingga ukuran 1 kg, emas-emas batangan UBS cuma tersedia dalam ukuran 0,5 gram, 1 gram, 2 gram, 3 gram, 4 gram, 5 gram, 10 gram, 25 gram, 50 gram dan 100 gram. Tak hanya ukuran yang berbeda, emas batangan UBS juga hanya mengantongi sertifikat Nasional keluaran PT UBS.

Untuk pecahan 0,1-4 gram, serfitikatnya berupa kertas dan emas terlaminasi. Sementara untuk pecahan 5-100 gram, sertifikatnya menggunakan kertas berhologram terpisah. Sebagai pertimbangan, harga emas Antam pada Minggu (9/8) tercatat Rp1,105 juta per gram, sementara emas UBS mencapai Rp1,094 per gram.

Bagaimana? Sudah cukup memahami mengenai emas UBS kan? Meskipun lebih murah dan tidak mengantongi sertifikat LBMA selayaknya emas Antam, emas-emas batangan UBS tetap bisa jadi pertimbangan untuk investasi. Bahkan Anda bisa memesan emas batangan UBS lebih cepat daripada emas Antam, yang tentunya cukup memuaskan.