Kabar Emas
9 Feb 2024

Seperti Ini Sejarah dan Filosofi dari Antam Batik

Bagikan
article-cover-images/347e32eb0190ff4dbc3a308f5c25800a

Berdiri sejak 5 Juli 1968, PT ANTAM sudah dikenal sebagai perusahaan penambangan emas terbesar di Indonesia. Hal inilah yang membuat emas produksi ANTAM sangat dipercaya dan memang sudah memperoleh sertifikasi global. Demi meningkatkan pelayanan dan inovasi jangka panjang, ANTAM mengenalkan emas Antam batik untuk penggemar logam mulia.


Selama 50 tahun terakhir, ANTAM menyadari bahwa emas bukan hanya sekedar sebagai simbol kecantikan. Kendati sering menjadi bahan baku perhiasan, emas juga merupakan simbol kemewahan sekaligus kekayaan yang membuat logam mulia satu ini begitu diburu sebagai aset investasi. Apalagi harga emas yang selalu melambung, membuatnya menjadi pilihan utama saat resesi ekonomi.


Hal ini terlihat jelas pada saat pandemi Covid-19 seperti sekarang, emas justru begitu perkasa yang mana berhasil menembus Rp1 juta per gram. Begitu digdayanya emas semakin membuktikan mereka sebagai aset safe haven, yang mungkin lebih baik daripada saham sekalipun. Betapa stabilnya nilai emas ini, membuat ANTAM akhirnya mengenalkan Antam batik.


Sejarah Emas Antam Batik

Memadukan budaya Nusantara, emas Antam bermotif batik ini pertama kali dikenalkan pada penghujung tahun 2015. Saat itu, ANTAM melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPP LM), mengenalkan produk emas batangan bermotif batik. Motif-motif batik pada produk emas milik ANTAM itu terinspirasi dari keindahan motif batik Indonesia.


Tersedia dalam pecahan 10 dan 20 gram, emas batik dari ANTAM untuk seri pertama kala itu dikenalkan dalam empat motif batik yakni Parang Barong, Sidomukti, Mega Mendung dan Kawung Picis. Dengan motif batik yang berasal dari beberapa daerah di Jawa, emas-emas batik itu jelas memiliki filosofi yang begitu mendalam.


Kesuksesan emas Antam batik edisi perdana, akhirnya membuat ANTAM kembali merilis logam mulia seri Batik Nusantara berikutnya pada tahun 2018 lalu. Menurut Tatang Hendra selaku Direktur Pemasaran ANTAM, emas batangan dengan motif batik diharapkan bisa meningkatkan minat masyarakat untuk berinvestasi emas.


Lantaran motif-motif batik yang ada begitu eksklusif dan cuma satu-satunya di dunia, emas-emas batik yang diproduksi ANTAM diburu banyak kolektor logam mulia. Berbeda dengan tiga tahun sebelumnya, untuk motif emas Antam batik pada tahun 2018 lalu adalah Wahyu Tumurun, Truntum, Sekar Jagad dan Purbonegoro.


Filosofi yang Ada Dalam Emas Antam Batik

Tentunya bukan tanpa alasan kenapa ANTAM memilih kedelapan motif batik itu untuk produk emas batangan eksklusif mereka. Sebagai budaya turun-temurun milik rakyat Indonesia, batik mempunyai nilai filosofi yang sangat tinggi. Hal itu juga terlihat pada emas-emas bermotif batik yang diproduksi ANTAM. Apa saja? Berikut kami ulas penjelasannya:

1. Sidomukti: Bermakna akhir yang bahagia. Di mana kata Sido berarti keberhasilan atau pencapaian, kata Mukti adalah kebahagiaan menyeluruh.

2. Mega Mendung: Mengusung anjuran bahwa manusia harus bisa meredam amarahnya, dalam kondisi apapun. Seperti awan yang bisa menyejukkan suasana di sekitarnya, manusia juga harus tetap memiliki hati yang tenang sekalipun amarah berkecamuk dalam dada.

3. Kawung Picis: Sebuah filosofi sekaligus harapan agar manusia tidak pernah lupa asal-usul dan kodratnya.

4. Parang Barong: Mengajarkan makna pengendalian diri, kebijaksanaan dalam bergerak dan tindak-tanduk hingga usaha terus-menerus supaya apa yang diharapkan bisa terwujud.

5. Truntum: Memiliki arti sebuah kesetiaan sekaligus cinta yang abadi dan tulus. Dalam tradisi Jawa, batik yang diciptakan oleh Kanjeng Ratu Kencana, Permaisuri Paku Buwono II ini kerap dipakai orangtua pengantin saat pernikahan, sebagai simbol agar orangtua bisa menuntun pasangan pengantin baru. Kata truntum berasal dari istilah tumaruntum yang artinya semakin lama semakin berkembang dan subur.

6. Wahyu Tumurun: Batik yang awalnya digunakan sebagai busana wajib ritual sejak era Panembahan Senopati ini dikenalkan kembali oleh Sultan Agung. Apa yang identik dari motif batik Wahyu Tumurun ini adalah pola mahkota terbang. Tak heran kalau motif ini bermakna kemuliaan sekaligus harapan, berkah, petunjuk dan anugerah melimpah dari Tuhan Yang Maha Esa.

7. Sekar Jagad: Motif batik yang dianggap sebagai simbol kecantikan, keindahan dan keberagaman ini begitu populer di kawasan Yogyakarta dan Solo. Kata Sekar Jagad sendiri berasal dari istilah Jawa Klasik yakni kar jagad yang peta dunia.

8. Purbonegoro: Di era kerajaan kuno, batik motif Purbonegoro sering digunakan oleh para raja dan pemimpin. Hal ini tak lepas dari makna Purbonegoro yang adalah kewajiban memelihara negara sebaik mungkin untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.


Dengan makna-makna yang begitu tulus dan mendalam itulah, tak heran kalau produk emas Antam batik selalu saja diburu. Tak hanya kolektor emas, mereka yang begitu menghargai budaya luhur bangsa Indonesia juga memilih emas-emas batik itu sebagai investasi.


Berapa Harga Emas Antam Batik

Diproduksi tidak hanya sebagai usaha pelestarian batik, emas Antam batik juga menjadi produk UBPP LM yang memperoleh sertifikat Responsible Gold dari LBMA (The London Bullion Market Association). Hal inilah yang membuat emas-emas seri batik milik Antam layak jadi koleksi sekaligus investasi menjanjikan.

Dalam website resmi logammulia.com, kedelapan motif batik emas Antam ini dijual dengan harga berbeda. Dimana untuk motif seri pertama yakni Mega Mendung, Sidomukti, Kawung Picis dan Parang Barong dijual dengan harga Rp10,210 juta per 10 gram. Lalu untuk seri kedua yakni motif Truntum, Wahyu Tumurun, Sekar Jagad dan Purbonegoro dijual Rp10,450 juta per 10 gram.

Tentunya dengan pecahan yang lebih besar, emas Antam batik sangatlah cocok dikoleksi bagi Anda yang sangat mencintai budaya Indonesia sekaligus ingin investasi emas. Jadi kapan mau beli emas batik dari ANTAM?