Perbedaan Berlian Buatan Dengan Berlian Alami

Saat Anda memilih berlian, tidak hanya keindahan visual saja yang perlu diperhatikan, tetapi Anda juga perlu mengetahui tentang perbedaan antara berlian buatan dan berlian alami.

Saat ini berlian sintetis atau buatan menjadi semakin populer karena dianggap sebagai perhiasan alternatif yang menarik. Namun begitu, sangat penting untuk memahami perbedaan karakteristik antara keduanya sebelum melakukan pembelian, terutama bagi orang-orang yang membeli berlian bertujuan untuk investasi.

Berlian buatan disebut juga dengan berlian sintetis, yaitu berlian yang dibuat di laboratorium sebagai buatan manusia. Jadi berlian sintetis ini bukanlah berlian asli, tetapi merupakan prestasi dari kecerdasan manusia yang luar biasa dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.

Batu permata buatan yang indah ini bukan sekedar tiruan saja, tetapi merupakan bentuk replika indah dari berlian alami. Berlian sintetis dibuat dengan sangat cermat melalui prosedur dan metode yang serupa dengan pemolesan berlian asli.

Jika dilihat dari struktur kristal antara berlian alami dan berlian sintetis struktur kristalnya sangat serupa bahkan hampir tidak bisa dibedakan.

Meskipun berlian sintetis mempunyai daya pikat yang luar biasa, tetapi nilai dan harganya tentu tidak sebanding dengan berlian asli.

Apakah Anda tahu kapan berlian sintetis itu mulai ada? Konsep berlian sintetis ada sejak abad ke-19 saat seseorang bernama James Ballantine Hanay membuat berlian sintetis berukuran kecil dengan bantuan mesin cetak yang cukup kuat.

Kemudian beralih pada tahun sekitar 1950-an berlian sintetis untuk pertama kalinya layak diproduksi dan dikomersialkan. Hal ini juga yang menjadi tanda berawalnya era eksplorasi dan penyempurnaan.

Pada mulanya, berlian sintetis ini digunakan untuk kebutuhan industri yang pertama kali dibuat oleh para peneliti General Electric (GE) saat tahun 1970.

Setelah bertahun-tahun, akhirnya para produsen berlian sintetis berhasil untuk meningkatkan ukuran dan kualitas berlian tersebut hingga mirip dengan berlian alami.

Berlian buatan diproduksi melalui dua metode tekanan tinggi, yaitu metode suhu tinggi (HPHT) dan deposisi uap kimia (CVD).

Jika melalui metode HPHT, butir berlian kecil diletakkan pada mesin cetak dengan tekanan tinggi lalu dikenai tekanan dan panas yang sangat ekstrem. Proses pembentukannya meniru bagaimana berlian alami dibentuk.

Selanjutnya, sumber karbon dilelehkan sehingga terjadi kristalisasi di area biji berlian yang kemudian membentuk lapisan-lapisan berlian secara bertahap.

Sedangkan dalam metode CVD, butir berlian diletakkan pada ruang yang berisi gas kaya karbon. Gas tersebut akan terurai melalui energi gelombang plasma atau mikro kemudian atom karbon melalui proses pengendapan pada biji atau butiran berlian, lapis demi lapis. Akhirnya proses ini berhasil membentuk berlian sintetis yang sangat indah.

Tidak hanya berlian alami yang memiliki keindahan abadi, berlian buatan yang ditumbuhkan di laboratorium juga mempunyai ciri fisik dan visual yang serupa dengan berlian alami. Dari segi kekerasan, keduanya memiliki keras yang luar biasa sehingga berlian sintetis mampu menawarkan pilihan kualitas dan warna.

Serupa denganberlian, berlian sintetis pun dapat menunjukkan kilau potongan, warna, dan kecerahan yang luar biasa tergantung bahan awal dan keterampilan pemotongannya.

Untuk dapat membedakan berlian alami dan berlian buatan tentunya butuh teknik gemologi yang canggih. Bagi orang awam, perbedaan antara berlian sintetis dan asli hampir tidak terlihat, karena dengan teknik homologi yang canggih lah dapat mengungkap perbedaan kecil tersebut yang tidak dapat dilihat oleh mata.

Untuk membedakannya juga butuh bantuan teknologi khusus yang mampu menambah kompleksitas dalam mencari sisi keaslian berlian.

Sifat kecacatan atau inklusi pada berlian sintetis sangat kecil sehingga cukup sulit untuk mengetahui asal usulnya. Pada berlian asli, inklusi berbeda dalam karakteristik dan komposisinya daripada berlian sintetis.

Tidak semua inklusi pada berlian dapat dilihat dengan mata telanjang, bahkan menggunakan kacamata perhiasan sekalipun. Untuk melihatnya dibutuhkan tindakan tambahan sehingga dapat memastikan kemurnian berlian.

Berlian alami terbentuk dari dalam bumi melalui proses alami yang panjang bahkan membutuhkan waktu berjuta-juta tahun. Batu berlian ini terbentuk saat karbon terkena panas dan tekanan yang ekstrem pada kedalaman bumi.

Sedangkan berlian buatan dibuat di laboratorium menggunakan metode tertentu yang dibantu teknologi canggih sehingga dapat mensimulasi kondisi alami seperti berlian asli yang berada di bawah permukaan bumi.

Kesimpulannya, berlian alami dan berlian buatan memiliki banyak aspek kesamaan baik dalam penampilan visual dan sifat fisik. Namun demikian keduanya tetap memiliki perbedaan mendasar dari segi asal muasal proses pembentukan keaslian, dan harga atau nilainya yang membuat kedua jenis berlian ini dipandang berbeda oleh orang-orang.

Bagi sebagian orang, keagungan berlian alami tidak tergantikan karena nilainya yang sempurna, sedangkan berlian buatan merupakan alternatif yang lebih terjangkau sebagai perhiasan tanpa mengorbankan kualitas.